London : Kaisar Pertama China, Qin Shi Huangdi tetap
ingin berkuasa dan dilayani di alam baka. Ia pun menyiapkan makam megah
yang konon bertahtakan permata.
Sang kaisar juga dikawal Terracotta Warriors, para ksatria terakota
-- berupa patung seukuran manusia dari tanah liat, yang uniknya,
masing-masing punya penampakan dan raut wajah berbeda. Jumlahnya sekitar
8.000 buah. Ada patung prajurit infantri, kavaleri, pemanah, para juru
mudi kereta kuda, dan para jenderal, yang terkubur teratur kurang dari 1
mil dari makam penguasa.
Tak ketinggalan, lubang berisi patung
para pemain akrobat, orang-orang perkasa, penari, dan para pegawai
negeri juga ditemukan di dekat makam. Dimaksudkan untuk menghibur dan
menjalankan perintah sang kaisar di dunia sana.
Baru-baru ini, para ilmuwan menduga, ada pengaruh Yunani kuno di makam Qin Shi Huangdi.
"Sangat
mungkin bahwa patung di makam kaisar pertama adalah hasil dari pengaruh
hubungan awal antara Yunani dan China," kata Lukas Nickel dari School
of Oriental and African Studies di University of London, seperti dimuat
situs sains, LiveScience, 10 Desember 2013.
situs sains, LiveScience, 10 Desember 2013.
Bukan
tanpa dasar untuk mencetuskan dugaan itu. Nickel membeberkan sejumlah
bukti, termasuk catatan kuno yang baru-baru ini berhasil diterjemahkan.
Tentang kisah fantastis terkait patung raksasa yang "muncul" di ujung
barat -- yang menjadi inspirasi sang kaisar untuk membuat duplikatnya
yang dipajang di depan istananya.
Kisah itu dianggap sebagai
bukti kontak awal China dan dunia Barat. Dan tak hanya menduplikasi 12
patung itu, Qin Shi Huangdi lalu membangun pasukan raksasa pengawal
terakota.
Sebelum masa pemerintahan Kaisar Pertama, patung
seukuran manusia tidak pernah dibuat di China. Diduga itu pengaruh dari
kampanye yang dilakukan Alexander Agung.
'Raksasa` di Barat
Nickel
menerjemahkan catatan China kuno yang mengisahkan tentang 12 patung
raksasa dengan jubah asing di Lintao -- yang saat itu adalah wilayah
paling barat China.
Catatan itu tak menjelaskan bagaimana patung
itu bisa ada di sana, siapa yang membawa, dan figur siapa yang
digambarkan dalam patung. Hanya menyebut bahwa patung itu sangat besar,
dengan tinggi sekitar 11,5 meter. Saking terkesannya, sang kaisar
memutuskan membuat 12 duplikatnya, dengan bahan perunggu dari
senjata-senjata perang yang dilebur atau dilelehkan.
Duplikat
tersebut dibuat semirip patung aslinya yang ada di Lintao. Demikian
dicatat oleh Yan Shigu, yang hidup 1.400 tahun lalu yang menggunakan
data dari sumber tertulis sebelumnya.
Apa yang dilakukan kaisar,
dengan menduplikasi patung-patung itu dianggap tabu. "Mereka yang
sembarangan mengikuti cara asing akan menghadapi bencana," tulis Ban Gu,
seorang sejarawan dari masa hampir 2.000 tahun yang lalu. Ban Gu
bekerja untuk dinasti yang menggulingkan dinasti Qin Shi Huangdi.
Petung
duplikat tersebut kini tak ada lagi, dihancurkan beberapa abad setelah
kematian Kaisar Pertama. Sementara, patung-patung dari tanah liat
selamat dari kerasnya zaman hingga saat ini karena terkubur dalam tanah.
Meski, tak ada catatan soal mereka yang selamat.
Penari Setengah Telanjang
Beberapa
lusin patung pemain akrobat dan penari setengah telanjang juga
ditemukan dalam lubang terpisah di dekat makam Kaisar Pertama .
"Di
sini para pematung berusaha untuk membuat struktur tulang, otot, dan
urat untuk menggambarkan seseorang yang sedang melakukan gerakan," tulis
Nickel. "Mendekati pemahaman tentang tubuh manusia yang diterapkan masa
itu dalam budaya Helenistik (yang dipengaruhi Yunani) di Eropa dan
Asia."
Tak mungkin pematung bisa menghasilkan karya seperti itu
tanpa mempelajarinya. "Peniruan tubuh manusia dipercaya adalah keahlian
generasi pematung Yunani. Itu adalah proses artistik dan intelektual
yang kompleks yang tidak terjadi dalam semalam," kata Nickel.
Misteri
lain, setelah kematian Kaisar Pertama, penguasa selanjutnya, Dinasti
Han , berhenti membuat patung seukuran manusia. Mereka lebih memilih
menciptakan miniatur orang, hewan, dan obyek lain.
Salah satu
alternatif penjelasan adalah, diduga kemampuan untuk membuat patung
besar sangat rumit. Bisa jadi ketika penguasa Han membangun makam, para
pematung yang ahli sudah meninggal. Atau, sesuai dengan apa yang
dikatakan sejarawan Ban Gu: dianggap tabu.
Dua belas patung raksasa berjubah asing dan Terracotta Warriors yang dikubur mungkin mewakili gambaran asing.
"Patung
dari masa awal Cina memang hanya memainkan peran kecil dalam sejarah,"
kata Nickel. "Untuk warga China setelahnya itu pasti terlihat cukup
asing. "
Penguasa Han diduga ingin menyingkirkan pengaruh Kaisar
Pertama dan seleranya yang luar negerinya. Dan memutuskan tak membuat
patung serupa.
Anak Raja Kecil Jadi Kaisar
Kompleks
makam dan istana Kaisar Qin Shi Huangdi ditemukan tahun 1974, ketika
seorang petani yang sedang menggali sumur menemukan sebuah patung
prajurit yang dibuat dari tanah liat. Satu dari 8.000 patung yang
diperkirakan sengaja disiapkan Qin Shi Huangdi untuk menjaganya di alam
baka.
Patung prajurit terakota itu dinyatakan sebagai Situs Warisan Dunia UNESCO pada tahun 1987.
Qin Shi Huangdi lahir pada 259 Sebelum Masehi, ia adalah putra mahkota Qin -- satu dari enam kerajaan yang ada kala itu.
Ia
bertahta pada usia belia, 13 tahun. Pada 221 SM, Sang Kaisar dan bala
tentaranya mengalahkan kerajaan lain, dan menyatukan enam negara yang
saling berperang menjadi satu kekaisaran feodal pertama dalam sejarah
China.
Dinasti Qin digulingkan pada 206 SM, tak lama setelah
kematian Qin Shi Huangdi itu. Dinasti berikutnya, Han, bertahan hingga
tahun 220 Masehi.
0 komentar:
Posting Komentar